Banner1

Leontina Maydeline Davidson

 

Suatu perjalanan dimulai ketika saya dan sejumlah teman sekelas berkumpul di sekitar sepotong sampah plastik di dalam sebuah ruangan tertutup. Saat itu, rasa penasaran yang besar melandai pikiran saya. Mengapa kami harus menatap potongan sampah ini? Pertanyaan ini terpikir dalam benak saya sambil menatap instruktur kami, Takashi Shallow. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Takashi membuat kami terdiam sejenak, "Jelaskan situasi dari karya seni ini."

 

Saya Leontina Maydeline Davidson, seorang pelajar SMA yang berasal dari kota Malang, Jawa Timur. Sejak kecil, saya suka mengeksplorasi ilmu matematika secara lebih dalam dan banyak mengikuti lomba-lomba. Namun, perjalanan saya tidak hanya berhenti pada satu mata pelajaran saja. Saya juga mengikuti olimpiade informatika dan ekonomi. Dengan upaya keras dan doa, salah satu penghargaan terbesar dalam hidup saya adalah meraih medali perak dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Informatika pada tahun 2022. Rasa ingin tahu yang tiada henti dan belajar dari berbagai bidang telah membentuk saya menjadi pribadi yang kreatif, adaptif, dan mampu melihat dunia melalui perspektif yang lebih luas.

 

Selain dari aspek akademis, saya juga selalu merasa senang untuk mencoba hal-hal baru di sekitar saya. Saya menemukan kebahagiaan dalam memainkan berbagai alat musik seperti piano, biola, dan gitar. Selain itu, kegiatan sukarelawan dan menjadi bagian dari berbagai organisasi baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah juga menjadi bagian penting dalam hidup saya. 

 

Rasa Syukur

 

Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti summer program di Universitas Chicago adalah bagian dari mimpi besar saya yang sangat saya syukuri. Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan yang telah menemani perjalanan saya hingga titik ini. Tidak hanya itu, saya juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada keluarga saya dan orang-orang terkasih dalam hidup saya. Doa dan dukungan mereka selama ini adalah fondasi kuat yang memungkinkan saya untuk mencapai impian-impian ini. Namun, saya sadar bahwa kesempatan besar ini datang bersama dengan tanggung jawab besar. Saya berkomitmen untuk menjalani summer program ini dengan semangat yang tinggi, belajar sebanyak mungkin, dan berkontribusi secara positif ke lingkungan sekitar ketika saya kembali ke Indonesia.

 

Design for Me

 

Mungkin banyak yang penasaran, terutama mengingat latar belakang saya yang lebih kuat dalam pelajaran teknik. Banyak yang bertanya, "Mengapa Maydeline memilih untuk mempelajari seni dan humaniora di summer program ini?"

Saya percaya akan pentingnya pendekatan holistik. Kreativitas, pemahaman budaya, dan seni adalah elemen-elemen yang tak terpisahkan dari inovasi teknologi. Setiap perangkat lunak atau teknologi yang saya ciptakan membutuhkan desain yang dapat dipahami dan diterima oleh manusia. Oleh karena itu, menggabungkan teknologi dengan seni dan humaniora menjadi sebuah ketertarikan khusus bagi saya.

 

Di kelas ini, kami tidak hanya belajar tentang menggambar, tetapi juga tentang pemahaman mendalam tentang konsep desain diskursif. Desain bukan hanya masalah estetika, melainkan juga tentang bagaimana kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat melalui elemen visual. Setiap desain memiliki pesan dan makna, dan melalui kelas ini, saya belajar bagaimana menggabungkan estetika dengan fungsi dan tujuan yang jelas.

 

Bukan hanya itu, kami juga belajar untuk menggunakan bahan dari sekitar kita, bahkan sampah, sebagai inspirasi untuk karya seni. Ini bukan hanya latihan tentang kelangsungan hidup, melainkan tentang perubahan paradigma. Kami memahami bahwa rintangan bukan selalu merupakan kendala, melainkan peluang untuk menciptakan solusi inovatif.

 

Saya kini memahami bahwa teknologi tidak hanya tentang kode dan algoritma, tetapi juga tentang bagaimana teknologi tersebut berdampak pada masyarakat dan bagaimana masyarakat melihat teknologi tersebut. Dalam kata lain, teknologi dan desain adalah dua sisi dari koin yang sama.

 

Pembelajaran: Lihatlah Sekelilingmu

 

Setiap hari, kelas kami dimulai dengan menjelajahi kampus Universitas Chicago melalui design walk di pagi hari. Kami mendalami implementasi prinsip-prinsip desain yang telah kami pelajari di ruang kelas dalam konteks dunia nyata. Dalam perjalanan ini, kami memperdebatkan segala hal, mulai dari landmark ikonik hingga desain pertigaan jalan yang efisien, bahkan hingga pilihan lampu jalanan yang tepat. 

 

Salah satu puncak pengalaman kami adalah kunjungan kami ke Institute for the Study of Ancient Culture, di mana kami dapat mengeksplorasi artefak-arjip dari berbagai negara. Pengalaman ini juga memperkaya pemahaman kolektif kami, terutama karena kami berasal dari berbagai latar belakang. Ini telah menginspirasi kami untuk mengadopsi etika desain yang berakar dalam empati dan kewarganegaraan global. Kami belajar untuk memahami aliran lalu lintas manusia dan menghargai peran elemen-elemen arsitektural dalam menciptakan pengalaman yang memuaskan. Design walk ini mengubah pengetahuan teoritis menjadi pengalaman yang hidup, memungkinkan kami untuk menerapkannya dalam praktik, dan yang terpenting, memahaminya dengan lebih dalam.

 

Pembelajaran: Melebihi dinding kelas

 

Di siang hari, kami berkumpul di Media, Art, Data, and Design Center (MADD), sebuah tempat yang benar-benar menginspirasi bagi individu yang mendalami dunia kreatif, inovatif, dan seni. Keunikan MADD terletak pada keberagaman sumber daya kreatif yang disediakannya. Dari konsol permainan yang bervariasi dari yang paling klasik hingga yang paling mutakhir, bahkan permainan papan yang penuh dengan tantangan, MADD memberikan berbagai pilihan yang melimpah bagi individu untuk mengeksplorasi minat mereka dan menumbuhkan kreativitas mereka. Di samping itu, fasilitas laboratorium fabrikasi di MADD memungkinkan mereka yang berkunjung untuk menciptakan prototipe dan projek kreatif. Dengan semua ini, MADD tidak hanya sekadar sebuah tempat, melainkan juga sebuah wahana yang mendorong inovasi, mengundang individu dengan semangat yang sama untuk berpikir di luar batas, menciptakan karya-karya baru, dan tentunya, bersenang-senang.

 

Salah satu aspek yang paling mengesankan dari pengalaman ini adalah keterjangkauan para profesor selama jam kantor mereka. Kami memiliki akses mudah untuk berkonsultasi dengan mereka mengenai berbagai aspek jurusan, mendalami berbagai bidang riset yang menarik, dan mendapatkan rekomendasi sumber belajar mandiri yang sangat berharga. Diskusi-diskusi ini bukan hanya sekadar pertukaran informasi, tetapi juga merupakan jendela ke dalam dunia akademik yang memotivasi dan membangkitkan semangat belajar kami. Interaksi dengan para profesor membantu kami memahami lebih dalam motivasi kami dalam mengejar pengetahuan dan membantu kami merencanakan jalur studi yang akan kami ambil dalam program sarjana kami.

 

Sistem administrasi yang terintegrasi dengan baik di Amerika juga merupakan hal yang sangat mengesankan. Proses booking dan penjadwalan pertemuan dengan dosen menjadi lebih mudah dan efisien. Semua ini berkontribusi pada pengalaman belajar yang lebih terfokus dan bebas dari hambatan administratif yang rumit. Selain itu, adanya sistem yang terintegrasi dalam manajemen perkuliahan dan akses ke sumber-sumber belajar mandiri membantu kami memaksimalkan potensi kami dalam studi kami. 

 

Setiap hari, saya diberikan bacaan yang berbeda, dengan jangkauan panjang sekitar 80 hingga 120 halaman. Membaca ini menjadi dasar utama untuk diskusi kelas, yang artinya saya harus menyelesaikan tugas membaca, merencanakan diskusi, dan merancang jalur pertemuan (design walk) sebelum kelas dimulai. Salah satu hal yang membuat kelas ini benar-benar unik adalah bahwa peran utama dalam memimpin diskusi tidak hanya ada pada profesor, melainkan juga pada kami, para siswa. Ini adalah kelas yang sangat interaktif di mana siswa mendominasi percakapan, bahkan lebih dari profesor.

 

Konsep kebebasan berbicara yang diambil dari budaya Barat tercermin dalam desain fisik kelas. Meja dan kursi diatur sedemikian rupa sehingga siswa duduk berhadapan satu sama lain, menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide dan pandangan. Profesor mendorong kita untuk berspekulasi dengan teori desain dan mencari implementasi nyata. Namun, apakah implementasi tersebut berhasil atau gagal, serta apakah itu merupakan desain yang baik atau buruk, sangat tergantung pada berbagai faktor.

 

Dalam kelas ini, saya merasa nyaman untuk berbicara, berbagi pandangan, dan mengemukakan pendapat saya tanpa takut atau ragu. Ini adalah lingkungan yang mempromosikan kebebasan berbicara, pembelajaran yang mendalam, dan pertumbuhan intelektual.

 

The Heart of Cultures

 

Pengalaman saya di Logan Center for the Arts di Universitas Chicago telah membuka mata saya terhadap potensi besar yang dapat dimiliki fasilitas seni dan budaya dalam memperkaya pengalaman siswa. Logan Center adalah contoh nyata bagaimana seni dan musik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan siswa dari berbagai latar belakang, dan saya yakin bahwa ide ini bisa diimplementasikan di Indonesia untuk mendukung pengembangan seni dan budaya lokal.

 

Di sini kami bahkan dapat memainkan harpsichord, alat musik bersejarah yang sering dimainkan untuk musik Renaissance and Baroque, memenuhi impian saya sebagai pemain piano klasik sejak kecil. Yang membuat pengalaman ini lebih istimewa adalah saat saya bisa bermain piano duet dengan teman saya, Kana, dan kami sering mengiringi nyanyian merdu dari teman-teman lain. Semua ini menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memperkaya pengalaman kami di Universitas Chicago.

 

Di Indonesia, kita dapat mulai dengan mendirikan pusat seni serupa yang terbuka untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Pusat seni ini harus dilengkapi dengan fasilitas modern seperti ruang praktik seni dan studio rekaman yang lengkap. Ini akan memberikan siswa kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam berbagai bentuk seni, mulai dari musik hingga seni rupa dan tarian tradisional Indonesia.

 

Selanjutnya, kerjasama antar disiplin harus didorong di pusat seni ini. Dengan melibatkan siswa dari berbagai jurusan, kita dapat menciptakan karya seni yang unik dan mendalam yang mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia. Selain itu, acara budaya dan pertunjukan seni dapat digunakan sebagai platform untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada komunitas universitas dan masyarakat umum.

 

Selama pengalaman saya di Amerika, saya juga mengamati bahwa kebebasan berpendapat dan suasana yang santai mendukung pertukaran ide yang produktif. Oleh karena itu, universitas di Indonesia dapat menciptakan lingkungan yang mendukung diskusi terbuka tentang seni, budaya, dan kekayaan budaya lokal.

 

Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat memajukan budaya lokalnya, mendorong siswa untuk mengeksplorasi bakat seni mereka, dan mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Implementasi ide ini akan membantu memperkaya pengalaman pendidikan siswa, memelihara budaya lokal, dan memastikan bahwa warisan budaya Indonesia terus berkembang dan dihargai oleh generasi mendatang.



To Infinity and Beyond

 

Seperti lingkaran yang tidak memiliki ujung, desain juga merupakan proses yang tak pernah berhenti berkembang. Dengan berpikir kreatif dan berusaha menciptakan dari apa yang awalnya dianggap sebagai "sampah," kita dapat menginspirasi perubahan positif dalam dunia desain.

 

Tidak ada yang benar-benar sia-sia. Setiap elemen, sekecil apapun, memiliki potensi untuk menjadi bagian dari karya seni yang luar biasa. Mengajarkan kita untuk selalu terbuka terhadap ide-ide baru, eksplorasi, dan transformasi.

 

Dengan memahami bahwa kreativitas kita dapat mengubah apa yang dianggap biasa menjadi luar biasa, kita dapat menginspirasi orang lain untuk melihat potensi di sekitar mereka, bahkan dalam hal-hal yang tampak tidak berarti.

 

Terima kasih kepada semua yang telah menemani saya dalam bab baru dalam kehidupan ini: untuk menulis yang belum pernah terungkap, melukis yang belum pernah tergambar, dan menciptakan yang belum pernah terpikirkan.



Quotes: 

Setiap elemen, sekecil apapun, memiliki potensi untuk menjadi bagian dari karya seni yang luar biasa. 

Hello everyone, I’m Audrey Arisgraha, a current senior student at PJ Global School Malang who has just completed an exchange program in the U.S. My exchange year is fully funded by U.S. Department of State through a program called KL-YES (Kennedy Lugar Youth Exchange and Study). The process selection itself took almost a year, starting from city to national level. You can learn more about the selection process through this link: https://seleksibinaantarbudaya.or.id The registration is usually open around August to September, so it’s best to prepare early! However, you can only register for this program if you’re currently at grade 10 or 11. If you’re still in dilemma in deciding whether you’re going to apply or not, I hope my experience will help you in deciding so. Best of luck everyone :)

Arrival Orientation Batch 2 at Hilton Washington Dulles Airport Hotel

Photo Gallery